Sabtu, 08 Oktober 2011

cerpen sma-KU II

Bulan Oktober,dimana hujan mulai turun membasahi kota Bogor. Aktifitas dimusim ini pun tidak terlalu berbeda dengan musim-musim yang lain,mungkin yang membedakan hanya basah dan kering. Tentunya sekolah tidak diliburkan karena musim hujan . Tidak seperti dinegri sakura,dimusim dingin ataupun panas sekolah diliburkan dengan waktu yang relatif lama . Kei cowo yang di dalam darahnya sedikit mengalir negri sakura itu,lagi-lagi mengganggu pikiranku . Ada pepatah yang bilang "cinta memang bisa hilang dan datang" tapi tidak dengan cintaku yang satu ini, sudah dua tahun kumelihat orang yang sama dan sudah dua tahun aku menyimpan perasaan ini didalam hatiku. Semakin lama perasaan ini semakin dalam,tak tahu bagaimana cara untuk melepasnya.
Hari-hariku berjalan seperti biasa,namun setelah aku mendapat bentakan untuk yang kesekian kali,aku menjadi takut untuk berhadapan dengannya, aku menjadi ragu untuk mendekatinya. Tapi untunglah semua kegundahanku sirna,karena kei mengajakku berbicara hari ini . Entah ada angin apa yang mengantarkan dia kepadaku .
Kei adalah tipe orang pendiam jika ia didekat orang yang kurang ia senangi namun ia bisa menjadi tipe orang humoris jika berada didekat orang yang ia senangi. Jadi tak sedikit orang yang mengira kei adalah orang yang tertutup ataupun pendiam, sehingga mereka menjulukinya cowo cool.”Hahaha”aku tertawa mendengar julukan itu, karena sebenarnya kei adalah orang yang menyenangkan bukan lelaki yang dingin.
Pelajaran kedua aku lewati dengan baik-baik saja,lalu datanglah waktu istirahat. Tak disangka di waktu istirahat ini, aku dapat melihat sisi lain Kei. Sewaktu istirahat kami berdua bermain lempar tangkap bola didalam kelas, dimoment inilah yang paling menyenangkan bagiku.di hari jumat ini, pada saat aku ke TU untuk menyelesaikan administrasi sekolahku ,kei dan sahabat terdekatnya edwar ternayata kabur alias bolos ditengah-tengah pelajaran. Untungnya tak ada satupun guru yang masuk kekelas,karena semua guru sedang sibuk mempersiapkan UTS(Ulangan Tengah Semester).
Bel terakhir telah dibunyikan saatnya kami untuk pulang.

Jumat, 07 Oktober 2011

cerpen sma-KU


SMA-ku
Semakin aku beranjak menjadi dewasa semakin kabur  ingatan tentang masa kecilku. Tahun berganti dan sekarang aku telah menjadi murid smp kelas 3 ,diamana ini adalah tahun terakhir aku menjalani kehidapanku di smp. Di tahun ini aku berjuang untuk masuk ke sekolah negeri yang ada di bogor, karena bagiku sekolah negri merupakan awal yang bagus untuk kuliahku nanti. Dari musim kemarau ke musim hujan lalu kembali lagi kemusim kemarau, semua musim berlalu hingga sampai pada waktunya . Penentuan masuk atau tidaknya aku ke sekolah negeri,bagai ditepa topan semalam pengumuman mengatakan bahwa aku,sesilia ayu wirta tak lulus di sma negri 1 bogor namun itu tak mebuatku patah semangat, kulanjutkan mendaftarkan diri di sman9 ternyata takdir mencoba mempermainkanku karena semuanya tidak sesuai dengan harapanku. Cita-cita yang selama ini ku rangkai untuk masa depanku kini telah sirna semua harapan serta tujuan menghilang . Pasrah! mungkin kata-kata ini yang terus membayangi batinku, namun orangtua terus membantuku hingga aku memulai masa sma-ku di pgri .Ternyata pgri tak sejelek bayanganku karena sma pgri 3 yang kumasuki ini kualitasnya bagus ,tapi tetep saja masih banyak orang lain yang mengira pgri hanya membiarkan penerus bangsa yang tidak berkualitas untuk mengenyam pendidikan padahal itu semua tergantung dari sekolahan kaarena tidak semua pgri seperti itu.
Awal masuk sekolah yang biasa ditunggu-tunggu oleh sebagian murid tidak kurasakan. MOS berakhir dengan biasa saja ,bagiku tak ada kenangan yang melekat. Hingga pada saat kumasuki kelas unggulan diSMA PGRI 3,kelas yang murid-muridnya berpotensi karena semua murid dikelas ini mengikuti tes khusus. Siswa di kelas inipun bervariasi sifatnya, tak kusangka semakin lama aku mengenal kelas ini semakin aku betah disini.
Seperti remaja pada umumnya, aku ternyata tertarik pada salah satu siswa laki-laki yang ada disini dia lahir di indonesia namun dalam darahnya mengalir darah negri sakura. Dialah pria yang aku taksir ,tentu saja setiap kali ada kesempatan aku selalu  mendekatinya untungnya dia meresponku dan kami semakin dekat sekarang. Namun sepertinya dia bukan jodohku karena halangan terus mendatangiku . Hari ini seperti biasa aku mengobrol dengan kei(pria negri sakura) kami mengobrol tentang keseharian kami. Tapi tiba-tiba radit menghampiriku dan mengajakku bercanda aku merespon radit ,namun kei menjauhiku hatiku tak karuan saat itu. Esoknya tak hanya radit yang mendekatiku galih dan erwin ikut mendekatiku juga. Mereka bertiga sering mengirimi sms untukku dan tentu saja aku membalasnya. Kami bertiga mulai dekat malah terlalu dekat namun kei semakin menjauhiku. Pernah suatu waktu, aku hampir nekat ingin sms dia tapi itu tidaklah mungkin kulakukan jika benar kulakukan pesan itu akan sampai ke nomor ibunya bukan kei karena kei tidak memiliki hp. Bukan karena ia tidak memiliki uang namun karena ia berfikir hp tidaklah penting. Hingga pada suatu hari terjadilah hal yang tidak pernah kuinginkan yaitu”Radit menembakku”. Lagi-lagi pasrah menghampiriku aku bimbang karena aku sangatlah mencintai kei. Namun  sudah berbulan-bulan aku menanti kepastian dari kei ,apakah ia suka aku atau ia malah membenciku tapi jawaban itu tak kunjung datang . Akhirnya kuputuskan untuk menerima radit, kami berdua mulai berpacaran namun erwin ternyata malah menjauhiku sama seperti kei . Erwin itu orangnya asik,lucu,mudah bergaul,keren pula. Radit juga gitu bedanya masih gantengan Radit,kalau Kei orangnya terlalu perfect sampai kakak kelas mengidolakannya. Aku menerima Radit itu semua kulakukan untuk melupakan kei. 6 bulan berlalu sejak kejadian itu,sekarang aku telah menjadi murid sma kelas XI ipa 1 dan hubunganku dengan kei masih saja tetap buruk beda dengan erwin kami berdua kembali berteman. Dan tepat di 6 bulan jadian ini aku putuskan radit. Namun tetap saja aku masih menyayangi kei. Pernah suatu waktu aku mulai berbicara dengan kei ,awal mulanya terlihat bagus karena omonagan kami nyambung tapi semua diakhiri dengan kekecewaan “kei membentakku!”. Padahal akhi-akhir ini kami berdua sudah mulai dekat lagi,karena pergantian tempat duduk tapi ternayata perkiraanku salah dan kei sekarang sudah 2x membentakku.